Friday, December 4, 2015

Inilah Pahala yang Didapat Seorang Istri Jika Menjaga Kehormatan Suami

 
Keberkahan akan diperoleh jikalau sepasang suami-istri menjalankan tugas dan kewajibannya masing-masing dengan penuh ketaatan pada Allah Swt. Namun, selalu saja ada kalanya perselisihan terjadi diantara keduanya. fungsi suami-istri layaknya pakaian yang melindungi kala hujan, meneduhkan saat panas, serta menjaga kehormatan dan menutupi aib yang tidak boleh diketahui oleh orang lain.

Tapi, akhir-akhir ini yang terjadi justru sebaliknya. Saat permasalahan menjadi pelik,urusan rumah tangga muncul ke ranah publik, dan hal itu seolah sudah biasa. Kalau sudah begini, alih-alih keadaan akan menjadi lebih baik, yang terjadi justru sebaliknya.

Rasulullah Saw. bersabda, "Tidaklah seorang hamba menutupi aib hamba lainnya didunia, melainkan Allah akan menutupi aibnya dihari kiamat kelak." (HR. Muslim)

Istri yang salehah tentu tidak akan berani membuka aib suaminya. Ia sepatutnya menyimpan rapat-rapat apapun tentang suaminya. Istri yang seperti inilah yang pantas disebut pemilik jiwa yang tangguh. Kesalahan dan kelemahan suaminya ia simpan dan ia nikmati sendiri.

Hanya kebaikan dan ketaatan suaminya yang selalu ia ingat. Kehormatan suami ia jungjung tinggi. Menjaga kemuliaan suami sama artinya dengan melindungi kehormatan diri sendiri. Menutupi aib suami berarti menutupi aib diri sendiri. Manusia beriman pasti malu apabila aibnya diketahui oleh orang lain, apalagi jika dikonsumsi beramai-ramai dimasyarakat.

Menjaga kemuliaan suami adalah sebuah langkah indah yang dipilih oleh banyak istri. Sungguh, menampakkan aib suami bahkan menyebarkan dan membicarakannya dengan sengaja termasuk perbuatan terlarang dan hina, yang hanya bisa dilakukan oleh manusia rendah dan tak punya malu.

Sumber: http_www_reportaseterkini_com/2015/12/inilah-pahala-yang-didapat-seorang.html

Inilah Tugas Mulia Bagi Seorang Ibu Yang Di Amanatkan Allah SWT

Mendidik anak merupakan tugas yang mulia yang diamanatkan oleh Allah Swt. kepada orangtua agar anak-anaknya tidak terjerumus dalam lembah kesesatan. Karena itu, ibu harus mengetahui porsi yang tepat dalam memberikan kebutuhan-kebutuhan pendidikan anaknya, yang disesuaikan dengan tahap perkembangannya.

Keberhasilan pendidikan anak berada ditangan ibu. Pendidikan yang dimaksud disini tidak hanya dalam pengertian yang sempit: sekolah. Pendidikan dalam keluarga dapat berarti luas, yaitu pendidikan iman, moral, jasmani, intelektual, psikologis, sosial, dan pendidikan seksual.

Rasulullah bersabda, "Setiap bayi lahir dalam keadaan fitrah (bertauhid). Ibu dan bapaknya yang menjadikan dia Yahudi, Nasrani, atau Majusi." (HR. Bukhari dan Muslim)

ibu adalah guru pertama sebelum si anak berguru kepada guru-gurunya kelak disekolah. Maka, kecerdasan, keuletan, dan perangai sang ibu menjadi faktor dominan bagi masa depan anak. Ibu memiliki peran begitu besar dalam menentukkan kesuksesan anak.

Ibu, dengan kasih sayangnya yang tulus, merupakan tambatan hati bagi sianak dalam menapaki masa depan. Disisi ibulah anak mendapatkan kehangatan. Senyuman dan belaian tangan ibu akan mengobarkan semangatnya. Jari-jemari lembut yang selalu menengadah kelangit, teriring doa yang tulus dan deraian air mata bagi si buah hati, akan menjadi kunci kesuksesannya dihari esok.  

Sumber: http_www_reportaseterkini_com/2015/12/inilah-tugas-mulia-bagi-seorang-ibu.html

Anda Harus Tahu ! Inilah Hukumnya Memberi Salam Kepada Wanita Bukan Mahram

Salam merupakan bentuk ucapan "Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh" yang artinya, semoga keselamatan dilimpahkan kepadamu diiringi dengan rahmat dan juga berkah dari Allah untukmu. Mengenai keutamaannya disebutkan dalam hadis Abu Hurairah r.a., Rasulullah Saw. bersabda, "Kalian tidak akan masuk surga hingga kalian beriman. Kalian tidak akan beriman sampai kalian saling mencintai. Maukah aku tunjukkan pada kalian suatu amalan yang jika kalian melakukannya kalian akan saling mencintai? Sebarkanlah salam diantara kalian" (HR Muslim).

Namun demikian, khusus untuk Muslimah, salam yang dilakukan kepada laki-laki yang bukan mahram, sebaiknya dihindari jika menimbulkan fitnah dan berpotensi membangkitkan godaan. Demikian pula salam yang dilakukan laki-laki kepada perempuan nonmahram. Imam Malik pernah ditanya, "Apakah boleh mengucapkan salam kepada wanita?" Imam Malik menjawab, "Adapun untuk wanita tua (tua renta) maka saya tidak memakruhkannya. namun, jika yang diucapkan salam adalah gadis, saya tidak menyukainya."

Imam Nawawi dalam Al Adzkar berpendapat, "Ulama Syafi'iyah berkata, 'Memberi salam sesama wanita sebagaimana pada sesama pria. Adapun seorang pria memberi salam pada wanita tersebut adalah istri, budak, atau mahramnya maka hukumnya boleh memberi salam kepada mereka. Sehingga dianjurkan untuk memberi salam kepada salah seorang diantara mereka dan wajib menjawab salamnya.

Adapun jika yang diberi salam adalah wanita nonmahram, jika wanita tersebut elok wajahnya dan khawatir tergoda dengan wanita tersebut maka tidak boleh seorang pria memberi salam kepada wanita tersebut. Jika wanita tadi diberi salam, dia tidak perlu membalasnya. Begitu pula wanita tersebut tidak boleh mendahului memberi salam pada si pria tadi. Jika wanita tersebut memberi salam, tidak wajib membalasnya dan jika membalasnya, itu dimakruhkan."

Berbeda hukumnya jika dilakukan secara rombongan (berkelompok), sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dari Asma' binti Yazid r.a., dia berkata, "Rasulullah Saw. pernah melewati kami (para wanita), lalu memberi salam pada kami." [reportaseterkini] 

Sumber: http_www_reportaseterkini_com/2015/12/anda-harus-tahu-inilah-hukumnya-memberi.html

Thursday, December 3, 2015

Membongkar Rekayasa Sinterklas

DI TIAP perayaan Natal, bocah Kristiani-dan juga anak-anak umat Muslim- kerap didoktrin pada kemunculan seorang tokoh tambun berpakaian serba merah serta bertopi jambul yang bernama Sinterklas atau Santa Claus.

Manusia berjenggot tebal dan dipandu oleh segerombolan rusa ini pun digambarkan memiliki sifat yang ramah. Ia datang ke tiap rumah untuk memberi hadiah menarik bagi anak-anak.
Doktrin ini pun ikut menjalar kepada anak-anak muslim. Tayangan televisi seperti kartun dan drama kerap dihadirkan untuk mendekatkan anak-anak kita pada ajaran Kristiani. Maka tak heran dalam film ? yang sarat dengan kontroversi itu, seorang muslim pun didaulat menjadi Santa Claus demi menyenangkan seorang bocah Kristen.

Bahkan suatu ketika pernah seorang muslim memiliki pengalaman saat menjadi therapis anak-anak, dia pernah dikejutkan ucapan seorang anak muslim yang bercita-cita menjadi sang Santa. Ya hanya karena Santa Claus sudah seperti Tuhan yang bisa menghadirkan apapun yang diminta. Naudzubillah min dzalik. Tak sadar ada upaya pemurtadan halus dibalik misi melambungkan tokoh Kristen ini lewat tayangan-tayangan televisi.

Tentunya hal ini menjadi marak saat perayaan Natal. Banyak kita saksikan bahwa di sudut-sudut hotel, gerai-gerai food court, mal-mal, hingga pusat-pusat bisnis memasang ‘pohon terang’ yang dihiasi atribut-atribut khas natal seperti patung dan gambar Santa Claus. Bahkan ada sebagian department store yang mewajibkan pramuniaganya meski dia seorang muslim untuk mengenakan atribut-atribut Santa Claus. Astaghfirullah al adzim.

Padahal jika kita teliti lebih jauh, Tokoh Santa Claus tidak lain adalah sebuah mitos yang sepenuhnya rekayasa. Ada beberapa mitos berhubungan dengan asal-usul Santa Claus.

Siapakah Sinterklas?

Santa Claus atau juga dikenal sebagai Sinterklas, Santo Nikolas, Santo Nick, Bapak Natal, Kris Kringle, Santy, atau Santa adalah tokoh dalam berbagai budaya Kristen yang menceritakan tentang seorang Kardinal yang hidup di Kota Patara pada abad tiga masehi.
Nama aselinya adalah Nikolas yang merupakan anak tunggal dari keluarga Kristen yang berkecukupan bernama Epiphanius (Ἐπιφάνιος) dan Johanna (Ἰωάννα) atau Theophanes (Θεοφάνης) dan Nonna (Νόννα) menurut versi lain.

Untuk menjaring orang-orang kepada ajaran Kritsen, Nikolas pun digambarkan sebagai figur yang suka membagi-bagikan hadiah untuk anak-anak yang baik, serta menghukum anak-anak jahat dengan kekuatan sihir. Santa Nikolas gemar mengendarai kereta yang ditarik oleh rusa-rusa kutub. Jadilah penggambaran ini marak di  berbagai belahan dunia ketika momen Hari Natal tiba. Lagi-lagi, mereka memiliki misi agar ajaran Kristen bisa hadir menembus sekat-sekat masyarakat.

Di Jerman, gambaran tentang Santa Claus juga hadir dalam cerita rakyat. Dimana ada kisah tentang Dewa Odin (Wodan), yang setiap tahun (pada perayaan Yule) melakukan pesta perburuan yang dibimbing oleh dewa-dewa dan para prajurit yang mati dalam medan tempur. Anak-anak lalu menaruh sepatunya dengan wortel, jerami atau gula, di dekat cerobong asap sebagai santapan kuda Dewa Odin. Sebagai tanda terimakasih, Odin akan memberi hadiah bagi anak-anak berupa manisan atau permen.

Praktek ini sendiri hingga kini masih berlangsung di Jerman, Belgia dan Belanda. Kisah ini diadopsi rakyat Eropa Barat itu setelah menyerapnya dari ajaran Kristen. Tidak hanya berlangsung saat perayaan natal, bahkan anak-anak Kristen itu masih menaruh jerami mengisi sepatu di cerobong asap setiap malam musim dingin, dan berharap Santo Nikolas memberi mereka hadiah permen dan hadiah-hadiah.

Selain di Eropa, kisah ini juga muncul di benua Amerika. Di Amerika Serikat, praktek ini muncul melalui koloni Belanda di New Asterdam yang datang ke negeri Paman Sam setelah menyerang Inggris pada abad 17.

Tidak jauh berbeda dengan dataran Eropa, anak-anak Amerika juga menggantung kaus kaki atau kaus kaki natalnya di dekat cerobong asap. Mereka berharap Sinterklas datang menghampiri kaus kaki mereka dan menaruh mainan dan makanan kesukaan anak-anak.

Cerita lainnya muncul dari suku Indo-Jerman dimana terdapat cerita pertarungan antara orang suci bernama Santo Nikolas dan setan yang berwujud Krampus atau Troll Hal ini dapat dibuktikan dalam perayaan Santo Nikolas di Austria Selatan dan Italia Timur. Dalam perayaan tersebut, para laki-laki muda hadir menyemarakkan acara dengan memakai seragam Krampus dan Santo Nikolas.

Kisah kepahlawanan Kristen Santo Nikolas dan Troll ini bermula dari cerita rakyat dimana sebuah daratan diserang oleh seorang monster. Pada malam hari, monster melata itu masuk ke cerobong asap dan membunuh anak-anak. Anak-anak tersebut dibunuh dengan cara mengeluarkan isi perut mereka atau menyimpan mereka sebagai bahan santapan. Orang suci (Santo Nikolas) lalu berusaha menaklukan sang setan. Dia mencari sang setan dan menipunya dengan borgol yang diberkati. Menariknya, dalam beberapa versi borgol yan dipakai Santa adalah borgol yang sama untuk memenjarakan Yesus.

Setan tersebut kemudian terperangkap dan terpaksa mengikuti perintah orang suci. Orang Suci itu menyuruhnya untuk pergi ke setiap rumah dan membuat perubahan, dengan memberikan hadiah kepada anak-anak. Orang suci itu juga meminta untuk melakukan hal ini setiap tahun, atau sang setan boleh memilih  untuk dikembalikan ke Neraka.

Cerita tentang Santa yang baik hati pun makin melegenda. Ada pula yang meyakini bahwa Santa Claus selalu ditemani seorang budak negro bernama Swarte Piet (Piet hitam). Mereka hadir setiap perayaan natal dengan mengendarai kuda terbang yang akan mendarat di atap-atap rumah anak yang baik guna membagi-bagi hadiah lewat cerobong asap.

Berbeda dengan Santa yang digambarkan penuh kebaikan, Swarte Piet justru digambarkan sebagai individu menyeramkan. Swarte Piet kerap memukul anak nakal dengan tongkat atau memasukan mereka ke dalam karung dan membawa mereka ke Spanyol.

Sejatinya, ilustrasi tersebut menggambarkan diskriminasi rasial, ketika Santa Claus dilukiskan sebagai seorang kulit putih yang baik budi, sedang Swarte Piet dicerminkan sebagai seorang negro kejam yang suka menyiksa anak-anak nakal. Pemahaman orang awam coba digiring bahwa bangsa berkulit hitam adalah kelompok jahat, kejam, dan penuh kebencian. Sedangkan bangsa berkulit putih penuh dengan kelembutan, rasa kemanusiaan, dan jauh dari perilaku jahat. Padahal faktanya, hal itu masih bisa diperdebatkan.

Pada tahun 1969, Gereja Roma Katholik yang dipimpin Paus Paulus VI menanggalkan perayaan Santa Nicholas dari kalender resmi gereja. Banyak pendeta dan aktivis Katholik Kristen yang mengkritik esensi perayaan natal yang telah tercemari oleh unsur komersial yang dilakukan oleh para pelaku bisnis yang berkuasa. Dari produk makanan, minuman, hingga pakaian banyak mengusung tema Santa Claus. Perayaan natal akhirnya lebih mengkultuskan mitos Santa Claus dibanding sosok Yesus itu sendiri. Namun, alih-alih Santa Claus adalah mitos, sejatinya perayaan natal tanggal 25 Desember pun juga sarat pengaruh legenda pagan dan kisah mitos. Pihak Kristen sendiri tidak benar-benar serius melarang Santa Claus, karena pada realitanya mereka sendiri banyak diuntungkan dengan kehadiran mitos ini.

Paganisme Yunani-Romawi telah diadopsi oleh kaisar Constantine dalam menyebarkan agama Kristen. Salah satunya dengan mengukuhkan 25 Desember sebagai hari kelahiran Yesus Kristus sang penebus dosa. Sesungguhnya tanggal tersebut merupakan peringatan terhadap Dewa Matahari Sol Invictus. Ketetapan ini dilegalkan kaisar Constantine pada 313 M dalam sebuah dekrit Edict Of Milan.

Selanjutnya, Constantine menetapkan hari matahari (sun day) sebagai hari libur kerajaan. Tak beda dengan kaum Yahudi, umat Kristiani sebenarnya menetapkan hari Sabtu (Sabath) sebagai hari suci. Kalangan Kristen Ortodoks sampai saat ini masih memperingati hari kelahiran Al Masih pada tanggal 6 januari. Namun sebagai penghormatan kepada Sol Invictus, maka perayaan natal sang juru selamat, diubah pada tanggal 25 Desember.

PADA perkembangannya, Natal telah didominasi oleh tradisi kaum kafir pagan. Terlebih muncul tokoh fiktif Santa Claus yang sejatinya adalah rekayasa Kristen liberal dengan tujuan membumikan ajaran kristiani. Encyclopedia Britannica, volume 19 halaman 648-649, edisi ke-11, mengatakan:
“St. Nicholas, bishop of Myra, a saint honored by the Greeks and Latins on the 6th of December… A legend of his surreptitious bestowal of dowries on the three daughters of an impoverished citizen…is said to have originated the old custom of giving presents in secret on the Eve of St. Nicholas [Dec. 6], subsequently transferred to Christmas day. Hence the association of Christmas with Santa Claus…”
St. Nicholas adalah seorang pastur di Myra yang amat diagung-agungkan oleh orang-orang Yunani dan Latin setiap tanggal 6 Desember… Legenda ini berawal dari kebiasaannya yang suka memberikan hadiah secara sembunyi-sembunyi kepada tiga anak wanita miskin… untuk melestarikan kebiasaan lama dengan memberikan hadiah secara tersembunyi itu digabungkan ke dalam malam Natal. Akhirnya terciptalah kaitan antara hari Natal dan Santa Claus.
Herbert W Armstrong (1892-1986), Pastur Worldwide Church of God dan pendiri Ambassador College membongkar kebohongan tentang Natal dalam buku The Plain Truth About Christmas. Tulisan tentang Sinterklas ditulis secara khusus dalam sub bab Yes, And Even Santa Clause. Dia menulis,
“And so when we examine the facts, we are astonished to learn that the practices of observing Christmas is not, after all, a true Christian practice, but a pagan custom – one of the ways of Babylon our people have fallen into.”

Dari bukti-bukti nyata yang telah kita ungkap tadi dapatlah diambil kesimpulan, bahwa perayaan Natal atau Christmas itu bukanlah ajaran Kristen yang sebenarnya, melainkan kebiasaan para penyembah berhala (Paganis). Ia warisan dari kepercayaan kuno Babilonia ribuan tahun yang lampau.

Kristen Liberal ingin membentuk opini lewat penciptaan tokoh Santa Calaus bahwa Barat identik dengan kedermawanan, suka membagi-bagi hadiah dan menolong kaum tertindas.

Lantaran bangunan akidah Kristen telah lapuk, tak heran bila Kristen masih mempercayai mitologi. Jauh berbeda dengan pandangan Islam bahwa lewat dakwah Islam, mausia akan dibebaskan dari unsur magis, animisme, mitologi serta tradisi yang melenceng dari aqidah. Ajaran Islam juga membebaskan akal dari keraguan, dugaan, argumen kosong menuju keyakinan akan kebenaran mengenai realitas spiritual, akal dan materi. Islam tidak menyembah patung, berhala, arca yang bisa dihancurkan kapanpun sesuai kehendak manusia.

Pada perkembangannya, momentum Santa Claus pun juga dijadikan alat ampuh oleh para misionaris untuk menarik minat seorang anak non Nasrani pada doktrin Santa. Bahwa mereka mengkritik hegemoni Santa Claus dalan teologi, memang iya, namun tidak dapat dipungkiri gereja pun ketiban untung lewat mitologi Santa Claus. Sebab Tokoh Santa yang ‘ramah’ memang sejalan dengan misi penyebaran ajaran Kristen yang kerap memuluskan tujuannya lewat aksi amal.

Paus sendiri tidak yakin akan kebenaran Santa Claus. Menurut Paus, cerita tentang tokoh ini lebih banyak dongeng dan khayalannya. Akhirnya, pada 1970 Vatikan menghapus dan mencoret nama Sinterklas dari daftar orang-orang suci. tetapi karena banyaknya protes yang berdatangan, akhirnya Vatikan memberikan kelonggaran dan kebebasan untuk memilih apakah Santa Claus termasuk orang suci atau bukan.

Namun secara resmi Santa Claus bukan termasuk orang yang dianggap suci lagi. Jadi jika orang Kristen saja ragu dengan Santa Claus, kenapa umat Islam berbondong-bondong menghiasai diri dengans seragam tokoh palsu ini? Sungguh sebuah bentuk toleransi kebablasan dan salah arah. [Pz/Islampos]

Sumber: https_www_islampos_com/membongkar-rekayasa-sinterklas-1-90339/
               https_www_islampos_com/membongkar-rekayasa-sinterklas-2-habis-90868/

Tuesday, December 1, 2015

Inilah Fakta Bahwa SYIAH Bukan ISLAM , Waspada Sesat!

DI kalangan kita Banyak yang mengatakan bahwa Syiah itu bagian dari Islam. Ternyata itu salah.
Ternyata Syiah bukan Islam, Syiah Punya agama tersendri.
Berikut ini adalah perbedaan yang sangat menonjol antara agama Islam dengan agama syi’ah, yang dengannya mudah-mudahan kaum muslimin dapat mengetahui hakikat sebenarnya ajaran agama Syi’ah.
1. Pembawa Agama Islam adalah Muhammad Rasulullah.
1. Pembawa Agama Syi’ah adalah seorang Yahudi bernama Abdullah bin Saba’ Al Himyari. [Majmu' Fatawa, 4/435]

2. Rukun Islam menurut agama Islam:
1. Dua Syahadat
2. Sholat
3. Puasa
4. Zakat
5. Haji
[HR Muslim no. 1 dari Ibnu Umar]
2. Rukun Islam ala agama Syi’ah:
1. Sholat
2. Puasa
3. Zakat
4. Haji
5. Wilayah/Kekuasaan
[Lihat Al Kafi Fil Ushul 2/18]

3. Rukun Iman menurut agama Islam ada 6 perkara, yaitu:
1. Iman Kepada Allah
2. Iman Kepada Malaikat
3. Iman Kepada Kitab-Kitab
4. Iman Kepada Para Rasul
5. Iman Kepada hari qiamat
6. Iman Kepada Qadha Qadar.
3. Rukun Iman ala Agama Syi’ah ada 5 Perkara, yaitu:
1. Tauhid
2. Kenabian
3. Imamah
4. Keadilan
5. Qiamat

4. Kitab suci umat Islam Al Qur’an yang berjumlah 6666 ayat (menurut pendapat yang masyhur).
4. Kitab suci kaum Syi’ah Mushaf Fathimah yang berjumlah 17.000 ayat (lebih banyak tiga kali lipat dari Al Qur’an milik kaum Muslimin).[Lihat kitab mereka Ushulul Kafi karya Al Kulaini 2/634]

5. Adzan menurut Agama Islam:
(Allōhu akbar) 4 kali
(Asyhadu allā ilāha illallōh) 2 kali
(Asyhadu anna Muhammadan rōsulullōh) 2 kali
(Hayya ‘alash Sholāh) 2 kali
(Hayya ‘alal falāh) 2 kali
(Allōhu akbar) 2 kali
(Lā ilāha illallōh) 1 kali
5. Adzan Ala Agama Syi’ah:
(Allōhu akbar) 4 kali
(Asyhadu allā ilāha illallōh) 2 kali
(Asyhadu anna Muhammadan rōsulullōh) 2 kali
(Asyhadu anna ‘Aliyyan waliyullōh) 2 kali
(Hayya ‘alash Sholāh) 2 kali
(Hayya ‘alal falāh) 2 kali
(Hayya ‘alā khoiril ‘amal) 2 kali
(Allōhu akbar) 2 kali
(Lā ilāha illallōh) 2 kali

6. Islam meyakini bahwa sholat diwajibkan pada 5 waktu.
6. Agama Syi’ah meyakini bahwa sholat diwajibkan hanya pada 3 waktu saja.

7. Islam meyakini bahwa sholat jum’at hukumnya wajib. [QS Al Jumu'ah:9]
7. Agama Syi’ah meyakini bahwa sholat jum’at hukumnya tidak wajib.

8. Islam menghormati seluruh sahabat Rasulullah dan meyakini mereka orang-orang terbaik yang digelari Radhiallohu ‘Anhum oleh Allah. [QS At Taubah:100]
8. Agama Syi’ah meyakini bahwa seluruh sahabat Rasulullah telah kafir (Murtad) kecuali Ahlul Bait (versi mereka), salman Al Farisi, Al Miqdad bin Al Aswad, Abu Dzar Al Ghifari. [Ar Raudhoh Minal Kafi Karya Al Kulaini 8/245-246]

9. Islam meyakini bahwa Abu Bakar adalah orang terbaik dari umat ini setelah Rasulullah, kemudian setelahnya Umar bin Al Khatthab, lalu Utsman bin ‘Affan, lalu ‘Ali bin Abi Thalib.
9. Agama Syi’ah meyakini bahwa orang terbaik setelah Rasulullah adalah Ali bin Abi Thalib, adapun Abu Bakar dan Umar bin Al Khatthab adalah dua berhala quraisy yang terlaknat. [Ajma'ul Fadha'ih karya Al Mulla Kazhim hal. 157].


Peneliti Syi’ah dari Institut Pemikiran dan Peradaban Islam (InPAS) Surabaya, Kholili Hasib, M.A mengungkapkan beberapa fakta tentang Syiah.

1.Sebelum membahas kekeliruan Syiah harus kita pahami dahulu bahwa Syiah Indonesia adalah Syiah Itsna Asyariah bukan Zaidiyah.
 
2. Syiah Itsna Asyariyah adalah Syiah yang percaya 12 Imam atau disebut Imamiyah. Syiah ini yang mayoritas ada di dunia termasuk rezim yang berkuasa di Iran.
 
3. Syiah Imamiyah inilah yang disebut Rafidhah. Karena mereka mencaci bahkan mengkafirkan para sahabat Nabi. Syiah Zaidiyah bukan Rafidah karena tidak mencaci sahabat.
 
4. Ciri khas utama Syiah ada dua yakni kultus berlebihan pada Ali serta keturunannya dan pelecehan terhadap sahabat Nabi.
 
5. Saya menyimpulkan dua ciri khas utama itu adalah wordlview-nya Syiah. Semua aspek dalam agama pasti berpangkal pada dua hal tsb.
 
6. Silahkan yang mau membuktikan pemikiran Syiah tentang al-Qur’an, hadits, politik, fiqih diasaskan oleh kultus Ali dan benci kepada para sahabat.
 
7. Konsep ketuhanan juga dipengaruhi ideologi kultus imamah. Konsep ke esa an Syiah berbeda dengan konsep ke esa an dalam Islam
 
8. Kitab al-Kafi-kitab hadits syiah yang utama menjelaskan bahwa yg dimaksud musyrik adalah menyekutukan imam Ali dengan imam yg lain.
 
9. Lebih jelas lagi dalam kitab Bihar al-Anwar,kitab rujukan Syiah, yg mengatakan “Siapa saja tidak percaya Ali adalah Imam pertama adalah kafir.”
 
10. Jadi yang dimaksud syirik bagi Syiah bukan sekedar menyekutukan Allah tapi juga menyekutukan Ali dalam hal kepemimpinan.
 
11. Jadi syiah itu sejatinya golongan takfiriyah yang sebenarnya. Mengkafirkan kaum muslimin karena tidak mengangkat Ali sebagai imam pertama.
 
12. Non Syiah, orang selain Syiah mereka sebut nawashib. Sebutan hina. Nawashib menurut imam-imam mereka halal hartanya.
 
13. Syiah menyesatkan para aimmatul madzahib imam madzhab yang empat, Ahlussunnah. Mereka disebut ahlul bid’ah, kafir dan sesat (kitab al-Syiah hum Ahlussunnah).
 
14. Istri tercinta Nabi,Aisyah, disesatkan. Imam Thabrasi mengatakan kemuliaan Aisyah gugur karena melawan Ali, dia ingkar kepada Allah.
 
15. Syiah mengkafirkan sahabat. Menurut mereka hanya 3 sahabat yang Islam yakni Abu Dzar, Salman, dan Miqdad.
 
16. Kenapa Syiah menghalalkan mut’ah. Lagi-lagi karena yg meriwayatkan haramnya mut’ah itu Umar bin Khattab. Karena kebenciannya itu haditsnya ditolak.
 
17. Kenapa Syiah menolak mushaf utsmani sebagai al-Qur’an? Karena yang menyusun itu Utsman yg mereka benci.
 
18. Dalam kitab Thaharah, Khomaini menyebut sahabat itu lebih jijik daripada anjing dan babi.
 
19. Syaikh Shoduq ulama Syiah, mengatakan darah nawasib (muslim sunni) itu halal.
 
20. Imam Khomaini pernah berfatwa bahwa nawasib itu kedudukannya sama dengan musuh yang wajib diperangi (ahlul harb).
 
21. Karena itu cara tepat mengenal Syiah itu dengan menelaah kitab-kitab induk mereka. Karena itu ajaran mrk sesungguhnya.
 
22. Jangan terkecoh dengan buku-buku Syiah sekarang. Karena penuh propaganda, intrik dan pengelabuan.
 
23. Syiah punya rukun agama bernama taqiyah. “La dina liman la taqiyata” artinya tidak beragama yang tidak taqiyyah, disebut dalam al-kafi.
 
24. Karena taqiyah itu, Imam Syafii berpesan bahwa golongan yang paling banyak bohongnya itu Syiah.
 
25. Maka jangan heran jika mereka mengaburkan fakta-fakta Syiah Sampang. Karena itu bagian dari aqidah. Teologi kebohongan itulah taqiyah.
 
26. Waspadalah Syiah punya sayap militan. Mereka pernah mau kirim relawan ke Suriah bantu rezim Asad.
 
27. Seorang pengurus PBNU pernah menulis, Syiah Indonesia sedang siapkan konsep imamah di Indonesia. Dalam arti mereka sedang siapkan revolusi
 
28. Syiah membahayakan NKRI. Ada fatwa Khomeini yang mewajibkan Syiah untuk revolusi di negara masing-masing.
 
29. Gerakan Syiah didukung kelompok liberal. Pokoknya segala aliran yang rusak dan sesat yang dilekatkan pada Islam didukung Syiah. Mereka sekarang bersatu.
 
30. visi Syiah-liberal hampir sama dalam hal pelecehan terhadap sahabat nabi dan meragukan al-Qur’an.
 
31. Liberal punya ideologi relativisme. Ternyata Syiah dalam kampanye gunakan ideologi tersebut untuk kelabuhi Sunni.
 
32. contoh relativisme Syiah adalah, kampanye Sunnah-Syiah sama saja. Sama Tuhan dan Nabinya. Ini mencontek kaum liberal.
 
33. Filsafatnya orang Syiah ternyata juga berujung pluralisme dan pantaeisme. FiIsalafatnya mengadopsi paripatetik.
 
34. Demikianlah fakta-fakta Syiah. Jika muslim anti liberal maka seharusnya juga anti Syiah. Mereka sama-sama ideologi perusak Islam.
 
35. Semoga kita dan keluarga kita dilindungi dari makar Syiah dan Liberal

Sumber:
1. https_www_facebook_com/Islamedia.Co/photos/a.192406337458119.50757.158262277539192/883580698340676/?type=3 
2. https_www_facebook_com/islampos.global.media/posts/446450962160890